7 Tips Merawat Otot agar Terhindar dari Atrofi

7 Tips Merawat Otot agar Terhindar dari Atrofi

poltekkesgorontalo.com – Otot itu ibarat mesin utama buat nggerakin tubuh. Tapi kalau lama nggak dipakai atau nggak dirawat, otot bisa menyusut dan melemah—kondisi ini disebut atrofi otot. Biasanya terjadi karena kurang gerak, cedera, atau penyakit tertentu. Dan kalau dibiarkan, bisa bikin tubuh susah gerak, keseimbangan menurun, bahkan jadi rentan jatuh.

Nah, artikel ini aku tulis khusus buat pembaca setia poltekkesgorontalo.com yang pengin tahu gimana cara simpel tapi efektif buat menjaga otot tetap aktif dan bertenaga. Nggak harus nunggu sakit dulu baru perhatian sama otot, lebih baik mulai jaga dari sekarang sebelum terjadi penurunan fungsi. Yuk, kita bahas satu per satu tipsnya!

1. Tetap Aktif Setiap Hari

Gerakan kecil lebih baik daripada diam total. Salah satu penyebab utama atrofi otot adalah terlalu lama nggak gerak, misalnya karena rebahan terus, duduk seharian, atau habis operasi dan nggak ada latihan lanjutan. Padahal, cuma jalan kaki ringan selama 30 menit sehari bisa bantu otot tetap terstimulasi.

Kalau kamu kerja di depan laptop terus, sempatkan buat berdiri dan jalan keliling rumah setiap 1–2 jam. Gerakan kecil ini bantu banget biar otot tetap “terbangun” dan nggak malas kerja.

2. Lakukan Latihan Penguatan Otot

Nggak perlu angkat beban berat di gym kok, latihan sederhana seperti squat, push-up ringan, atau latihan pakai resistance band udah cukup buat jaga massa otot. Kamu bisa mulai dengan 2–3 kali seminggu, lalu tingkatkan perlahan sesuai kemampuan tubuh.

Kalau kamu punya riwayat cedera atau kondisi medis tertentu, lebih baik latihan di bawah bimbingan fisioterapis. Yang penting, otot tetap punya “pekerjaan” rutin supaya nggak menyusut.

3. Jaga Asupan Protein yang Cukup

Otot butuh bahan bakar, dan protein adalah bahan dasarnya. Kalau asupan proteinnya kurang, tubuh bisa mulai ambil “cadangan” dari otot—lama-lama menyusut deh. Makanan kaya protein seperti telur, ayam, tempe, tahu, ikan, dan kacang-kacangan wajib masuk menu harian kamu.

Idealnya, kamu butuh sekitar 1–1,5 gram protein per kilogram berat badan, tergantung aktivitas fisik. Buat kamu yang nggak doyan makan banyak, bisa dibantu dengan susu protein atau suplemen, asal sesuai anjuran ahli gizi.

4. Jangan Lupakan Peregangan

Banyak yang fokus sama latihan berat, tapi lupa stretching. Padahal peregangan penting banget buat jaga fleksibilitas otot dan mencegah kekakuan. Otot yang lentur lebih gampang dilatih dan lebih kecil risikonya kena cedera.

Sebelum dan sesudah aktivitas, luangkan waktu buat stretching ringan—terutama di area yang sering kamu pakai, kayak punggung, paha, dan bahu. Lakukan pelan-pelan, jangan sampai malah keseleo.

5. Rawat Otot Saat Cedera atau Imobilisasi

Kalau kamu lagi cedera dan nggak bisa banyak gerak, jangan biarin otot pasif total. Coba konsultasikan ke fisioterapis untuk tetap melakukan latihan pasif atau gerakan ringan yang aman. Misalnya, otot kaki tetap bisa dilatih walau kamu harus duduk terus.

Dengan begitu, otot tetap aktif walaupun cuma sedikit, dan kamu bisa mencegah atrofi selama masa penyembuhan.

6. Cukupi Asupan Vitamin dan Mineral

Nutrisi yang baik bukan cuma soal protein. Vitamin D, magnesium, dan kalsium juga penting buat mendukung kerja otot. Vitamin D, misalnya, bantu penyerapan kalsium dan menjaga kekuatan otot, terutama buat kamu yang jarang kena sinar matahari.

Kamu bisa dapetin dari makanan seperti ikan, susu, sayuran hijau, dan juga dari sinar matahari pagi. Tapi kalau kamu tinggal di area yang jarang dapat cahaya matahari, konsultasi ke dokter buat tahu apakah kamu butuh suplemen tambahan.

7. Jaga Keseimbangan Antara Aktivitas dan Istirahat

Latihan dan gerak itu penting, tapi jangan lupa beri waktu tubuh buat istirahat juga. Otot butuh waktu buat pulih dan berkembang setelah kamu latih. Kalau kamu maksa latihan terus tanpa istirahat, otot malah bisa rusak dan makin lemah.

Tidur malam yang cukup—sekitar 7–8 jam sehari—bantu tubuh memperbaiki jaringan, termasuk otot. Jadi pastikan kamu kasih waktu istirahat yang seimbang setelah aktivitas fisik.

Penutup

Otot yang sehat bukan cuma bikin tubuh kelihatan lebih bugar, tapi juga bantu kamu tetap aktif, kuat, dan terhindar dari risiko cedera atau gangguan gerak di masa depan. Menjaga otot itu bukan tugas atlet doang—semua orang butuh otot yang kuat untuk aktivitas harian, dari yang ringan sampai berat.

Semoga artikel dari poltekkesgorontalo.com ini bisa jadi pengingat buat kamu supaya mulai lebih peduli sama kesehatan otot. Nggak perlu langsung drastis, mulai dari yang ringan dan rutin aja dulu. Yuk, rawat otot dari sekarang biar tetap bertenaga sampai tua nanti!