poltekkesgorontalo.com – Setelah seharian ngomong terus—entah itu buat presentasi, ngajar, jadi MC, atau ngobrol tanpa jeda—tenggorokan pasti mulai kasih sinyal minta istirahat. Rasanya mulai kering, serak, bahkan perih pas nelan. Nah, ini tandanya tenggorokan kamu butuh dimanjain dulu biar gak makin parah dan bikin suara hilang total.
Sebagai penulis di poltekkesgorontalo.com, aku sering banget ngalamin yang namanya “tenggorokan capek”. Apalagi pas lagi banyak kerjaan yang butuh ngomong lama. Untungnya, ada beberapa trik simpel yang bisa banget dilakuin buat nenangin tenggorokan setelah kebanyakan bicara. Yuk, simak 10 cara berikut yang bisa langsung kamu coba setelah sesi ngobrol panjang!
1. Minum Air Hangat, Bukan Dingin
Air hangat itu solusi tercepat buat nenangin tenggorokan yang udah mulai terasa kasar. Minum sedikit-sedikit tapi sering bisa bantu mengembalikan kelembapan alami di tenggorokan yang sempat kering karena overused.
Hindari air es atau minuman dingin, karena bisa bikin otot tenggorokan makin tegang. Pilih air putih hangat, atau kalau bosan, boleh tambah irisan lemon atau madu.
2. Diam Sejenak (Voice Rest)
Setelah banyak bicara, langkah terbaik adalah… diem. Serius. Pita suara kamu juga butuh istirahat. Jadi, kasih jeda minimal satu jam tanpa ngomong sama sekali. Jangan ngebatin di dalam hati juga, karena refleks batuk bisa muncul kalau kamu gak tahan buat bersuara.
Kalau kamu memang harus komunikasi, coba pakai tulisan atau aplikasi notes di HP biar gak perlu angkat suara lagi.
3. Konsumsi Madu Murni
Madu dikenal sebagai bahan alami yang bisa melapisi dan melembapkan tenggorokan. Setelah banyak ngomong, konsumsi satu sendok makan madu murni bisa bantu redakan iritasi dan bikin tenggorokan terasa lebih nyaman.
Kalau gak suka manis yang terlalu pekat, campur aja madu dengan air hangat atau teh herbal. Efeknya tetap sama, dan rasanya pun jadi lebih ringan.
4. Hirup Uap Hangat
Udara kering bisa memperparah tenggorokan yang udah capek. Coba isi baskom dengan air panas, tutup kepala pakai handuk, dan hirup uapnya selama 10–15 menit. Uap ini bisa bantu melembapkan saluran napas dan nenangin pita suara.
Biar makin rileks, kamu bisa tambahkan minyak esensial seperti peppermint atau eucalyptus. Sensasinya bikin tenggorokan langsung lega.
5. Kumur Air Garam Hangat
Kumur dengan air garam hangat bukan cuma buat sakit tenggorokan, tapi juga bisa bantu meredakan iritasi ringan setelah bicara lama. Garam punya sifat antiseptik ringan yang bisa bersihin area tenggorokan dari kuman dan bakteri.
Campur setengah sendok teh garam dengan segelas air hangat, kumur selama 30 detik, lalu buang. Lakuin ini 1–2 kali setelah aktivitas ngomong panjang.
6. Minum Teh Herbal
Teh herbal kayak chamomile, jahe, atau licorice root bisa bantu banget nenangin tenggorokan. Teh ini punya sifat anti-inflamasi yang bisa meredakan pembengkakan atau ketegangan di area tenggorokan.
Minum dalam keadaan hangat (bukan panas banget), bisa ditambah madu biar makin lembut di tenggorokan. Cocok banget diminum malam sebelum tidur.
7. Hindari Ngemil yang Kering dan Tajam
Setelah tenggorokan capek, hindari dulu makanan kayak keripik, gorengan, atau biskuit kering. Tekstur keras atau tajam bisa bikin iritasi makin parah. Ganti dulu dengan makanan yang lembut dan mudah ditelan seperti bubur, sup, atau buah potong yang adem.
Kalau pengin ngemil juga, pilih yang lunak dan banyak airnya kayak semangka, melon, atau jelly tanpa gula berlebih.
8. Hindari Ngomong Pakai Volume Tinggi
Kadang kita tanpa sadar masih ngomong dengan suara keras meskipun udah gak perlu. Nah, kebiasaan ini bisa memperburuk kondisi tenggorokan yang lagi butuh healing.
Biasakan turunin volume suara, ngomong pelan, dan artikulasi yang jelas. Bukan cuma bantu tenggorokan cepat pulih, tapi juga bikin kamu lebih hemat energi.
9. Jaga Postur Tubuh Saat Berbicara
Postur tubuh berpengaruh besar terhadap cara kita bernapas dan menggunakan suara. Saat ngomong, usahakan tetap tegak dan rileks. Jangan membungkuk atau ngomong sambil nyender berat ke satu sisi.
Postur yang buruk bikin otot leher dan tenggorokan tegang, yang akhirnya bikin suara jadi lebih cepat lelah. Jadi, koreksi postur juga termasuk bagian penting dari perawatan suara.
10. Tidur yang Cukup dan Berkualitas
Terakhir, jangan lupa tidur yang cukup. Saat tidur, tubuh—termasuk pita suara dan tenggorokan—memperbaiki diri. Kalau kamu tidur kurang, proses pemulihan jadi lambat dan tenggorokan bisa tetap terasa serak atau nyeri keesokan harinya.
Tidur minimal 7–8 jam semalam bisa jadi ‘reset button’ alami buat tenggorokan kamu. Pastikan kamar gak terlalu kering dan bebas dari debu supaya tidur makin nyenyak.
Kesimpulan
Tenggorokan itu bukan mesin yang bisa kerja terus tanpa istirahat. Setelah seharian banyak bicara, wajar kalau kamu ngerasa suara mulai berubah atau tenggorokan gatal. Yang penting, kamu tahu cara menenangkannya sebelum jadi masalah serius.
Mulai dari minum air hangat, istirahat suara, sampai konsumsi herbal alami, semua cara di atas bisa kamu terapin dengan mudah. Dan ingat, kalau tenggorokan terus-terusan serak atau nyeri meski udah istirahat, jangan ragu buat periksa ke dokter ya!