7 Langkah Awal Deteksi Gangguan Psikotik di Usia Muda

7 Langkah Awal Deteksi Gangguan Psikotik di Usia Muda

poltekkesgorontalo.com – Nggak semua perubahan perilaku remaja dan anak muda itu cuma soal “masa puber” atau “lagi labil”. Kadang, ada tanda-tanda kecil yang bisa jadi sinyal awal dari gangguan psikotik. Sayangnya, karena gejalanya nggak selalu kelihatan ekstrem, sering banget terlewat atau malah dianggap remeh.

Padahal, kalau bisa dideteksi sejak awal, peluang pemulihan dari gangguan psikotik itu jauh lebih besar. Makin cepat ditangani, makin kecil risiko gejalanya berkembang ke tahap yang lebih parah. Nah, buat kamu yang masih muda atau punya adik, teman, atau anak muda di sekitarmu, yuk kenali 7 langkah awal buat deteksi gangguan psikotik secara santai tapi tetap serius.

1. Perhatikan Perubahan Emosi yang Mendadak

Kalau biasanya seseorang ceria dan aktif, terus tiba-tiba jadi pendiam, gampang tersinggung, atau sering terlihat sedih tanpa alasan jelas, jangan langsung dianggap “baperan” atau “cuma capek”. Perubahan emosi yang drastis bisa jadi tanda awal bahwa ada sesuatu yang terjadi dalam proses berpikir dan perasaannya.

Cobalah amati lebih dalam, apalagi kalau emosi itu muncul terus-menerus selama beberapa minggu. Perubahan suasana hati ekstrem bisa jadi sinyal penting.

2. Waspadai Perilaku Menarik Diri

Seseorang yang dulunya suka nongkrong atau aktif di kelas, tiba-tiba jadi jarang keluar kamar, susah diajak ngobrol, atau bahkan menghindar dari teman dan keluarga, bisa jadi sedang mengalami gangguan psikotik tahap awal. Salah satu tanda khas adalah munculnya rasa cemas atau curiga berlebihan yang membuat mereka merasa lebih nyaman sendirian.

Jangan langsung paksa mereka buat “balik normal”, tapi coba dekati dengan perlahan dan ajak ngobrol dari hati ke hati.

3. Amati Pola Tidur yang Berubah

Tidur terlalu banyak atau justru susah tidur sama sekali juga bisa jadi tanda awal. Kalau seseorang terlihat kelelahan terus, padahal nggak banyak aktivitas, atau malah begadang tanpa alasan jelas, itu bisa jadi efek dari pikiran yang lagi nggak stabil.

Gangguan tidur bisa memperburuk kondisi psikis, jadi penting banget buat dicermati. Kamu bisa mulai dengan nanya santai, “Akhir-akhir ini tidurmu gimana?”

4. Dengarkan Isi Omongan Mereka

Kalau mereka mulai sering ngomong hal-hal yang aneh, sulit dipahami, atau terdengar seperti “ngaco”, jangan langsung diketawain atau disepelekan. Bisa jadi itu bentuk awal dari pikiran delusi atau kebingungan kognitif yang muncul secara perlahan.

Misalnya ngomong soal merasa diawasi, curiga sama teman-temannya tanpa alasan, atau merasa punya misi tertentu yang nggak masuk akal—hal-hal kayak gini penting banget buat dicatat dan diperhatikan lebih lanjut.

5. Tanyakan soal Suara atau Penglihatan Aneh

Beberapa orang di usia muda mulai mengalami halusinasi, tapi mereka nggak tahu bahwa itu termasuk gejala psikotik. Misalnya, mereka cerita bahwa mereka dengar suara seseorang yang nggak ada, atau lihat bayangan yang orang lain nggak lihat.

Kalau mereka cerita soal itu, jangan langsung bilang, “Ah, kamu halu!” Coba respon dengan kalimat, “Kamu merasa suara itu ngomong apa?” atau “Kamu sering lihat itu di mana?” Respon yang tenang bisa bikin mereka merasa aman dan terbuka.

6. Perhatikan Penurunan Fungsi Sehari-hari

Saat seseorang mulai mengalami gangguan psikotik, biasanya ada penurunan performa di sekolah, tempat kerja, atau bahkan dalam hal-hal dasar seperti mandi, makan, dan bersosialisasi. Kalau kamu mulai lihat perubahan seperti ini, itu layak untuk diperhatikan.

Misalnya, nilai sekolah yang tiba-tiba jeblok, malas mandi berhari-hari, atau nggak peduli lagi sama penampilan—hal-hal kecil ini bisa jadi pertanda awal yang penting.

7. Jangan Ragu Ajak Konsultasi ke Profesional

Langkah paling penting setelah mengenali tanda-tanda awal adalah mengajak mereka ngobrol soal kemungkinan mencari bantuan profesional. Nggak perlu nunggu sampai parah. Psikolog atau psikiater bisa bantu menilai apakah ini cuma stres biasa atau sudah masuk ke fase gangguan psikotik.

Kamu bisa bilang, “Gimana kalau kita ngobrol sama ahlinya? Siapa tahu bisa bikin pikiran kamu lebih tenang.” Pendekatan yang penuh empati jauh lebih diterima daripada yang menghakimi.

Penutup

Deteksi dini gangguan psikotik di usia muda itu bukan buat menakut-nakuti, tapi justru buat memberikan kesempatan terbaik untuk pemulihan. Semakin cepat dikenali, semakin besar kemungkinan seseorang bisa hidup normal kembali tanpa gangguan berat.

Di poltekkesgorontalo.com, kami percaya bahwa kepedulian kecil dari lingkungan sekitar bisa menyelamatkan masa depan seseorang. Jadi yuk, mulai lebih peka dan peduli. Kamu bisa jadi orang pertama yang menyadari dan membuka jalan pemulihan untuk orang terdekatmu. Jangan takut untuk bertanya, mendengar, dan mendampingi.