poltekkesgorontalo.com – Olahraga itu penting buat jaga kesehatan, tapi kalau caranya asal-asalan, bukannya bugar yang didapat malah cedera, terutama di area leher. Cedera leher saat olahraga tuh nggak bisa dianggap remeh, karena bisa bikin aktivitas terganggu, tidur nggak nyenyak, bahkan ada yang sampai butuh perawatan medis serius. Biasanya sih kejadian pas angkat beban sembarangan, salah posisi waktu stretching, atau maksa gerakan tanpa pemanasan dulu.
Gue pernah banget ngalamin leher keseleo gara-gara buru-buru ikut kelas HIIT tanpa pemanasan. Akhirnya seminggu penuh susah nengok kanan dan tidur pun nggak nyenyak. Dari situ gue belajar, kalau olahraga itu bukan cuma soal semangat dan tenaga, tapi juga teknik dan persiapan yang bener. Nah, di artikel ini gue mau bagi 5 cara simpel yang bisa lo terapin biar leher tetap aman dan olahraga tetap maksimal.
1. Selalu Lakukan Pemanasan Sebelum Mulai
Jangan pernah skip pemanasan, walaupun cuma olahraga ringan. Karena otot dan sendi yang dingin lebih rentan cedera, termasuk otot-otot leher yang sering kita lupakan.
Tipsnya:
Lakukan pemanasan minimal 5–10 menit sebelum olahraga. Gerakan seperti putar kepala, miringkan leher ke kanan-kiri, dan anggukan kepala perlahan bisa bantu banget buat ngelemesin otot di sekitar leher. Jangan langsung mulai angkat beban berat tanpa kasih otot lo waktu buat adaptasi.
2. Perhatikan Postur Tubuh Selama Gerakan
Salah satu penyebab utama cedera leher adalah postur tubuh yang buruk saat olahraga. Misalnya, kepala maju ke depan pas lagi plank atau bahu naik terus pas angkat beban.
Solusinya:
Selalu pastikan kepala, leher, dan tulang belakang lo sejajar. Hindari gerakan yang bikin kepala terlalu mendongak atau menunduk ekstrem. Kalau lo olahraga depan cermin, itu lebih bagus karena bisa bantu lo cek postur.
3. Gunakan Beban yang Sesuai Kemampuan
Terlalu semangat pengen kuat kadang bikin kita ambil beban yang beratnya nggak realistis. Ujung-ujungnya, teknik jadi kacau dan leher yang kena imbasnya.
Tipsnya:
Mulai dari beban ringan dan tambahin bertahap sesuai kemampuan. Fokus dulu ke teknik yang benar daripada langsung angkat beban besar. Kalau lo ragu, mending latihan bareng pelatih atau partner yang bisa bantu koreksi gerakan.
4. Jangan Abaikan Sinyal dari Tubuh
Kalau leher udah mulai nyeri, kaku, atau ketarik, itu sinyal dari tubuh buat lo berhenti sejenak. Jangan malah dilawan atau “dipaksa terus biar kuat”.
Yang perlu dilakukan:
Istirahat dulu, minum air putih, dan lakukan peregangan ringan. Kalau sakitnya nggak hilang dalam 24 jam, atau malah makin parah, langsung aja konsultasi ke dokter atau fisioterapis. Lebih baik cepat ditangani daripada ditunda dan tambah parah.
5. Akhiri dengan Pendinginan yang Proper
Sama pentingnya kayak pemanasan, pendinginan juga bantu mengembalikan otot ke kondisi normal setelah digunakan intensif. Otot leher yang tegang pun bisa lebih rileks kalau lo pendinginan dengan benar.
Caranya:
Lakukan gerakan seperti tarik dagu ke dalam, miringkan kepala ke kanan dan kiri sambil tarik nafas dalam. Tambahkan pijatan ringan di area tengkuk dan bahu buat bantu otot lepas tegang. Bisa juga oles minyak oles hangat kalau otot terasa kaku.
Tips Tambahan Biar Olahraga Lebih Aman Buat Leher
-
Gunakan matras atau alat bantu olahraga yang empuk dan stabil
-
Hindari olahraga berisiko tinggi tanpa pengawasan (seperti headstand tanpa pelatih)
-
Jangan nonton HP sambil olahraga, karena fokus bisa buyar dan postur jadi kacau
-
Latih otot leher secara khusus, terutama kalau lo rutin angkat beban
-
Jangan langsung olahraga setelah bangun tidur, kasih waktu tubuh buat adaptasi dulu
Kapan Harus Waspada?
Kalau setelah olahraga leher lo terasa:
-
Nyeri tajam dan menusuk
-
Sulit digerakkan atau kayak “ngunci”
-
Kesemutan sampai ke bahu atau tangan
-
Disertai pusing atau gangguan keseimbangan
Itu tanda lo harus segera cari bantuan medis. Jangan dianggap remeh, karena bisa jadi ada gangguan di saraf atau sendi yang serius.
Penutup
Leher itu bagian tubuh yang sering diabaikan saat olahraga, padahal perannya penting banget buat stabilitas dan pergerakan. Kalau lo jaga postur dengan benar, pemanasan cukup, dan tahu batas kemampuan tubuh, cedera leher bisa banget dihindari.
Yuk, olahraga dengan pintar. Nggak usah buru-buru jadi kuat, yang penting badan sehat dan leher tetap bebas nyeri!
